Rabu, 25 April 2012

EKONOMI PARIWISATA III


EKONOMI PARIWISATA III

1.      Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?

Diketahui :

a.     Negara Astina. Jumlah penduduk 14.500.000 Jiwa.

N
Frekuensi
T
1.150.000
1 x
1.150.000
475.000
2 x
950.000
185.000
3 x
555.000
Total : 1.810.000

Total : 2.655.000

Berdasarkan perhitungan Net Travel Propensity

NTP = N x 100%
           P
NTP = 1.810.000 x 100%
          14.500.000
NTP = 12 %

Berdasarkan perhitungan Gross Travel Propensity

GTP = T x 100%
           P
GTP = 2.655.000   x  100%
          14.500.000
GTP = 18 %

Frekuensi Perjalanannya sebesar :

TF = T
        N
TF = 2.655.000
       1.810.000
TF = 1,39 Kali

b.     Negara Amarta. Jumlah penduduk 9.700.000 Jiwa.

N
Frekuensi
T
675.000
1 x
675.000
355.000
2 x
710.000
193.000
3 x
579.000
Total : 1.223.000

Total : 1.964.000

Berdasarkan perhitungan Net Travel Propensity

NTP = N x 100%
           P
NTP = 1.223.000  x 100%
           9.700.000
NTP = 13 %

Berdasarkan perhitungan Gross Travel Propensity

GTP = T  x 100%
           P
GTP = 1.964.000    x 100%
           9.700.000
GTP = 20 %

Frekuensi Perjalanannya sebesar :

TF = T
       N
TF = 1.964.000
       1.223.000
TF = 1,61 Kali

Kesimpulan dari perhitungan diatas adalah Negara Astina merupakan Negara yang memiliki kemampuan lebih besar sebagai Negara asal wisatawan dibandingkan Negara Amarta. Meskipun jelas terlihat dari hasil presentase dan frekuensi perhitungan lebih besar Amarta. Itu disebabkan karena perbedaan jumlah penduduk.
Alasannya adalah :
§         Jumlah penduduk Astina lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk Amarta.
§         Negara Astina memiliki kecenderungan melakukan perjalanan lebih banyak dibangdikan Amarta meskipun hanya 1x perjalanan dalam 1 periode.

2.      Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?

a.     Kecenderungan perjalanan bersih tidak akan pernah mencapai 100%. Biasanya nilai tertinggi hanya akan mencapai 70% - 80%. Hal ini disebabkan oleh kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan, tidak cukup uang, terbatasnya waktu , terjadi kecelakaan atau musibah, dan lainnya.
b.     Kecenderungan perjalanan kotor dapat saja mencapai lebih dari 100% bahkan tidak jarang terdapat Negara-negara yang memiliki nilai kecenderungan perjalanan kotor mencapai di atas 200%.
Penyebab kecenderungan perjalanan yang tinggi desebabkan oleh :
·        Pendapatan penduduk yang besar
·        Tingkat profesionalisme masyarakat (Posisi pekerjaan)
·        Penduduk kota-kota besar
·        Kelompok usia antara 20-45 tahun
·        Kelompok keluarga kecil
·        Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi,

3.      Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?
a.     Elastis
Umumnya dialami oleh para wisatawan yang melakukan perjalanan tanpa biaya sendiri. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya namun masih dalam batas-batas tertentu
Contohnya :
Family Gathering pada sebuah perusahaan. Perjalanannya tanpa biaya sendiri, melainkan dari biaya yang dikeluarkan perusahaan.
b.     Elastisitas Murni
Pada kondisi ini permintaan akan produk atau jasa pariwisata benar-benar kenyal atau elastis. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya tanpa batas-batas tertentu.
Contohnya :
Kenaikan Harga BBM, akan mempengaruhi produk atau jasa lainnya. Seperti kenaikan biaya transportasi, kenaikan bahan-bahan makanan yang akan mempengaruhi harga makanan pada restaurant, dan sebagainya.
c.     Tidak Elastis
Biasanya peningkatan harga produk atau jasa pariwisata akan mengakibatkan penurunan permintaan
Contohnya :
Kenaikan harga Maskapai penerbangan, Hotel (Paket Tour) akan mengakibatkan penurunan permintaan. Karena konsumen akan memilih dan mencari produk atau jasa sesuai dengan kemampuan keuangannya.

1 komentar: