EKONOMI
PARIWISATA III
1.
Terdapat
2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara
Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk
Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali
berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua)
kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3
(tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata
minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan
perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan
perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda
analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai
negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan
yang telah anda berikan ?
Diketahui
:
a. Negara Astina. Jumlah penduduk 14.500.000 Jiwa.
N
|
Frekuensi
|
T
|
1.150.000
|
1 x
|
1.150.000
|
475.000
|
2 x
|
950.000
|
185.000
|
3 x
|
555.000
|
Total : 1.810.000
|
|
Total : 2.655.000
|
Berdasarkan perhitungan Net Travel Propensity
NTP = N x
100%
P
NTP = 1.810.000 x 100%
14.500.000
NTP = 12 %
Berdasarkan perhitungan Gross Travel Propensity
GTP = T x 100%
P
GTP = 2.655.000 x 100%
14.500.000
GTP = 18 %
Frekuensi Perjalanannya sebesar :
TF = T
N
TF = 2.655.000
1.810.000
TF = 1,39 Kali
b.
Negara Amarta. Jumlah penduduk 9.700.000 Jiwa.
N
|
Frekuensi
|
T
|
675.000
|
1 x
|
675.000
|
355.000
|
2 x
|
710.000
|
193.000
|
3 x
|
579.000
|
Total : 1.223.000
|
|
Total : 1.964.000
|
Berdasarkan perhitungan Net Travel Propensity
NTP = N x
100%
P
NTP = 1.223.000 x
100%
9.700.000
NTP = 13 %
Berdasarkan perhitungan Gross Travel Propensity
GTP = T x
100%
P
GTP = 1.964.000 x
100%
9.700.000
GTP = 20 %
Frekuensi Perjalanannya sebesar :
TF = T
N
TF = 1.964.000
1.223.000
TF = 1,61 Kali
Kesimpulan dari perhitungan diatas adalah Negara
Astina merupakan Negara yang memiliki kemampuan lebih besar sebagai Negara asal
wisatawan dibandingkan Negara Amarta. Meskipun jelas terlihat dari hasil
presentase dan frekuensi perhitungan lebih besar Amarta. Itu disebabkan karena
perbedaan jumlah penduduk.
Alasannya adalah :
§
Jumlah penduduk Astina lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
Amarta.
§
Negara Astina memiliki
kecenderungan melakukan perjalanan lebih banyak dibangdikan Amarta meskipun
hanya 1x perjalanan dalam 1 periode.
2.
Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan
perjalanan ?
a. Kecenderungan perjalanan bersih tidak akan pernah mencapai 100%. Biasanya
nilai tertinggi hanya akan mencapai 70% - 80%. Hal ini disebabkan oleh
kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan, tidak cukup uang,
terbatasnya waktu , terjadi kecelakaan atau musibah, dan lainnya.
b. Kecenderungan perjalanan kotor dapat saja mencapai lebih dari 100% bahkan
tidak jarang terdapat Negara-negara yang memiliki nilai kecenderungan
perjalanan kotor mencapai di atas 200%.
Penyebab kecenderungan
perjalanan yang tinggi desebabkan oleh :
·
Pendapatan penduduk yang besar
·
Tingkat profesionalisme masyarakat (Posisi pekerjaan)
·
Penduduk kota-kota besar
·
Kelompok usia antara 20-45 tahun
·
Kelompok keluarga kecil
·
Tingkat pendidikan
penduduk yang tinggi,
3.
Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang
berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang
anda sebutkan tersebut ?
a.
Elastis
Umumnya
dialami oleh para wisatawan yang melakukan perjalanan tanpa biaya sendiri.
Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya namun masih dalam batas-batas
tertentu
Contohnya :
Family Gathering pada sebuah perusahaan. Perjalanannya tanpa biaya
sendiri, melainkan dari biaya yang dikeluarkan perusahaan.
b.
Elastisitas
Murni
Pada kondisi ini permintaan akan produk
atau jasa pariwisata benar-benar kenyal atau elastis. Peningkatan harga akan diikuti
dengan sendirinya tanpa batas-batas tertentu.
Contohnya :
Kenaikan Harga BBM, akan
mempengaruhi produk atau jasa lainnya. Seperti kenaikan biaya transportasi,
kenaikan bahan-bahan makanan yang akan mempengaruhi harga makanan pada
restaurant, dan sebagainya.
c.
Tidak
Elastis
Biasanya
peningkatan harga produk atau jasa pariwisata akan mengakibatkan penurunan
permintaan
Contohnya :
Kenaikan harga Maskapai penerbangan, Hotel (Paket Tour) akan mengakibatkan
penurunan permintaan. Karena konsumen
akan memilih dan mencari produk atau jasa sesuai dengan kemampuan keuangannya.